Seperti kita ketahui bahwa dalam bercocok tanam perlu adanya pemupukan.
Pupuk itu sendiri ada dua jenis, yaitu pupuk alam dan bubuk buatan.
Pupuk alam disebut juga pupuk organik, di mana bahan-bahannya diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan yang sudah dianggap
sebagai sampah. Sementara pupuk buatan disebut juga pupuk anorganik, di
mana bahan-bahannya diperoleh dengan cara proses kimiawi dan diproduksi
oleh perusahaan-perusahaan/industri dalam skala besar.
Ada perbedaan
fungsi antara pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik lebih berfungsi
terhadap perbaikan sifat-sifat tanah. Sementara pupuk anorganik lebih
berfungsi terahadap usaha untuk memperkaya
unsur hara di dalam tanah. Artikel ini akan berfokus pada pembahasan
proses pembuatan pupuk organik atau kompos saja sesuai dengan judul di
atas.
Tujuan Pemupukan Dengan Kompos
Sudah dibahas sekilas di atas bahwa pupuk organik/kompos berfungsi
untuk memperbaiki sifat-sifat atau struktur tanah. Pemberian kompos
pada tanah
berpasir akan menyebabkan bersatunya butiran-butiran pasir, sehingga
tanah menjadi gembur daneb4cf5d93a9f0836:TM=13375tanaman. Dan apabila
kompos diberikan pada tanah lempung, maka akan dapat merenggangkan
ikatan butiran-butiran penyusun tanah, sehingga susunan tanah menjadi
tidak padat lagi (menjadi gembur) dan sangat baik untuk ditanami.
Selain itu, tanah yang diberikan kompos akan memiliki kemampuan daya
serap terhadap air lebih baik. Dampak dari ini, maka kehilangan air
pada musim kemarau dapat diperkecil karena kompos telah mengikat air
cukup baik pada saat musim hujan.
Cara Pembuatan Kompos
Ada banyak tekhnik pembuatan kompos. Di sini akan dibahas salah
satunya. Tetapi prinsipnya sama saja, yaitu membuat bahan organik yang
sudah dianggap sampah diproses sedemikian rupa sehingga cocok dijadikan
media untuk menggemburkan tanah dan menyuburkan tanaman.
Ada dua hal
yang harus dipersiapkan dalam pembuatan kompos. Yang pertama adalah
lahan/tempat untuk melakukan pemrosesan. Yang kedua adalah bahan-bahan
atau material untuk dijadikan kompos itu sendiri. Untuk tempat mutlak
harus ada. Sementara untuk bahan pasti sudah tersedia di mana pun kita
berada. Karena bahannya bisa diperoleh dari sampah-sampah organik yang
cukup berlimpah di sekitar kita.
Pertama,
siapkan dua bidang tanah berukuran masing-masing 4 x 2 meter persegi.
Beri alas dengan lapisan tanah setebal 20 cm. Pagari pinggirannya dengan
batu bata merah agar kompos nantinya tidak tumpah ruah ( jadi semacam
bak ).
Kemudian
siapkan bahan-bahan komposnya, yaitu sampah-sampah dari tumbuhan. Bisa
sisa sayuran, jerami, daun-daunan, atau sampah pasar. Cacah
pendek-pendek, sekitar 5-7 cm agar potongannya seragam . masukkan ke bak
batu-bata yang sudah disiapkan. Tumpukan sampah ini cukup 1,5 meter
saja tingginya. Jangan kurang dan juga jangan lebih. Tujuannya untuk
menjaga kesetabilan suhu di dalam tumpukan sampah itu. Bila terlalu
tinggi, suhu di dasar akan sangat panas. Sebaliknya, jika terlalu
rendah, panas di dalam tumpukan sampah itu akan cepat menghilang,
sehingga proses pemasakan kompos akan memakan waktu cukup lama.
Tumpukan
sampah itu jangan terlalu dipadatkan. Bagian atasnya usahakan cembug di
tengah, dengan tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air.
Tetapi apabila tidak ada hujan harus dijaga kelembabannya dengan cara
menyiramnya dengan air, agar matangnya kompos bisa serempak.
Setelah enam
hari kompos harus dibalikkan. Caranya, pindahkan tumpukan kompos
tersebut ke tempat yang sudah disediakan di sebelahnya. Dengan cara
demikian, maka tumpukan yang tadinya di atas akan berada di bawah. Dan
sebaliknya. Lakukan hal ini sebanyak empat kali setiap enam hari sekali.
Ciri-Ciri Kompos Yang Sudah Jadi
Ciri-ciri
kompos yang sudah jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip denga
tanah, hitam kecoklatan. Bila diremas terasa rapuh. Suhunya sekitar 350 celcius.
Bila sudah memenuhi ciri-ciri seperti itu, berarti kompos yang kita
buat telah jadi. Tumpukan kompos siap untuk dibongkar.
Tetapi sebelum
dipakai, kompos harus diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menurunkan
kadar airnya hingga tinggal 15%. Caranya, hamparkan di lantai atau
karung alas yang lebar. Kemudian dibolak-balik seperti menjemur padi.
Bila sudah selesai, maka kompos siap untuk dikemas atau dipakai untuk
dijadikan sebagai media tanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar