Setelah
sembilan bulan berkembang di dalam rahim ibu, bayi akan segera terlahirkan. Di
dalam rahim ibu yang diselubungi oleh kantung ketuban, bayi akan merasa hangat,
basah, gelap dan pada kondisi yang terlindungi. Setelah bayi tersebut
terlahirkan akan mendapatkan lingkungan yang berbeda sama sekali. Lingkungan
baru tersebut terasa lebih dingin, kering, terang, dan tidak terlindungi oleh
sesuatu.
Proses kelahiran diawali dengan kontraksi otot-otot rahim. Kontraksi tersebut
semakin kuat dan berulang-ulang, kemudian kantung ketuban mulai pecah dan
mengeluarkan cairan. Cairan ini dikenal dengan air ketuban. Dalam beberapa jam,
kontraksi tersebut menyebabkan terbukanya mulut uterus menjadi lebih luas untuk
dilalui oleh bayi. Dengan kekuatan dan kontraksi penuh akan mendorong bayi
melewati vagina dan keluar menuju lingkungan baru. Kadang-kadang seorang ibu
memiliki pinggul kecil, sehingga terlalu sempit untuk dapat dilalui oleh bayi.
Pada kejadian lain, posisi bayi tidak tepat, sehingga sulit untuk dilahirkan
secara normal. Pada kasus seperti ini, bayi akan dikeluarkan dari rahim ibu
melalui pembedahan perut. Proses seperti ini dikenal dengan bedah cesar.
Pada
saat terlahir, bayi masih berhubungan dengan plasenta melalui tali pusar.
Setelah lahir, tali pusar dipotong oleh dokter, setelah itu bayi akan menghirup
oksigen tanpa melewati saluran tali pusar lagi. Bayi akan menangis, tangisan bayi
akan menyebabkan masuknya udara pada paru-paru bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar